Ticker

6/recent/ticker-posts

Biografi Maha Vajiralongkorn, Kepala Negara Thailand, Rama X


Hai sobat bloger, pembahasan kali ini seputar biografi dari kepala Negara Thailand yang terkadang berpenampilan nyentrik. Beliau adalah Maha Vajiralongkorn. Yuk, disimak biografi Maha Vajiralongkorn berikut ini.


Biografi Maha Vajiralongkorn


Sistem pemerintahan Negara Thailand menganut sistem kerajaan, dimana yang berhak memimpin negara tersebut adalah keturunan asli raja pendahulunya. Saat ini, negara yang berada di wilayah Asia Tenggara itu dipimpin Paduka Yang Mulia Raja Maha Vajiralongkorn, yang dinobatkan sebagai raja sejak 13 Oktober 2016.


Maha Vajiralongkorn yang lahir di Bangkok, 28 Juli 1952 menjadi raja kesepuluh dari Dinasti Chakri, dan mendapat gelar sebagai Rama X. Beliau merupakan putra tunggal dari Bhumibol Adulyadej, Raja Thailand, dan Ratu Sirikit.


Di saat putra mahkota ini berusia satu tahun Agung Patriark Thailand dari Era Rattanakosin, memberinya dengan nama pertamanya saat lahir, yaitu[7] "Vajiralongkorn Borommachakkrayadisonsantatiwong Thewetthamrongsuboriban Aphikhunuprakanmahittaladunladet Phumiphonnaretwarangkun Kittisirisombunsawangkhawat Borommakhattiyaratchakuman".


Pendidikan pertamanya dimulai pada tahun 1965, di taman kanak-kanak Sekolah Chitralada di Istana Dusit.


Setelah menyelesaikan Mathayom 1 (kelas tujuh), ia dikirim untuk dididik di sekolah independen di Inggris. Ia pertama kali sekolah persiapan, King's Mead, Seaford, Sussex, dan kemudian di Millfield School, di Somerset, di mana ia menyelesaikan pendidikan menengahnya pada Juli 1970. Pada bulan Agustus 1970, ia mengikuti kursus pelatihan militer selama lima minggu di The King's School, di Sydney, Australia.


Kemudian di tahun 1972,Beliau mendaftar di Royal Military College, Duntroon di Canberra, Australia. Pendidikannya di Duntroon dibagi menjadi dua bagian, pelatihan militer oleh Angkatan Darat Australia dan program sarjana di bawah naungan Universitas New South Wales. Ia lulus pada tahun 1976 sebagai kopral baru dengan gelar seni liberal.


Dan tahun 1982, ia telah berhasil menyelesaikan gelar sarjana hukum kedua, serta mendapat penghargaan kelas dua di Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat.


Setelah menyelesaikan pendidikannya, Maha Vajiralongkorn pernah bertugas di militer Thailand sebagai pilot helicopter. Serta ikut andil dalam operasi militer penumpasan Partai Komunis Thailand pada dekade 70-an. Ia juga memimpin kontak sendajata dalam sengketa perbatasan dengan kamboja.


Setelah kematian ayahnya pada 13 Oktober 2016, ia diprediksi akan menjadi penerus takhta kerajaan Thailand meskipun harus menunggu masa berkabung selesai. Ia menerima kekuasaan pada 1 Desember 2016, tetapi belum akan dimahkotai secara resmi hingga kremasi dari ayahnya selesai dilakukan.


Keluarga Maha Vajiralongkorn


Diketahui Maha Vajiralongkorn telah menikah sebanyak 5 kali. Putri Soamsawali yang merupakan sepupu pertamanya dinikahinya pada 3 Januasri 1977 dan hanyan memiliki satu putri bernama Putri Bajrakitiyabha. Kemudian keduanya memutuskan bercerai.


Setelah perceraiannya yang pertama, dia kembali menikah dengan Sujarinee Vivacharawongse. pada akhir 1980-an. Dan mendapat 4 buah hati dari pernikahan keduanya ini. Lagi-lagi rumah tangga Maha Vajiralongkorn harus kandas.


Tak lama berselang dari perceraian yang kedua, dia menikah lagi dengan Yuvadhida pada tahun 1994, yang kemudian dikenal sebagai Sujarinee Vivacharawongse. Dan untuk ketiga kalinya kembali gagal. Pernikahan tersebut hanya berjalan selama dua tahun saja.


Pasca bercerai, Yuvadhida memboyong semua anaknya pindah ke Amerika Serikat. Namun saat itu Vajiralongkorn marah dan membawa kembali putrinya ke Thailand, serta menanggalkan gelar dan paspor diplomatik Yuvadhida beserta keempat anak mereka yang lainnya.


Pada tahun 2001, Maha Vajiralongkorn kembali menikah dengan mantan pelayan bernama Srirasmi Suwadee. Srirasmi Suwadee, yang telah berada dalam dinasnya sejak 1992. Di tahun 2005, sang raja menyembunyikan pernikahannya dari publik hingga Srirasmi Suwadee melahirkan seorang putra yang diberi nama Pangeran Dipangkorn Rasmijoti.


Di tahun 2015, mereka bercerai, serta menanggalkan gelar kerajaannya dan mengasingkannya ke lokasi yang dirahasiakan di Thailand dengan uang cerai dilaporkan sebesar 4,5 juta Poundsterling.


Setelah bercerai dengan Srirasmi Suwadee, pada 1 Mei 2019, Maha Vajiralongkorn menikahi Suthida dan menetapkan hari ulang tahun istrinya tersebut sebagai hari libur nasional Thailand.


Ratu Suthida dinobatkan sebagai pendamping raja pada 4 Mei 2019. Pernikahannya tersebut sempat menjadi kontroversi karena hari pernikahan berdekatan dengan penobatannya.


Disisi lain, Jenderal Sineenat Wongvajirapakdi diangkat sebagai permaisuri yang mulia bulan lalu, pada hari ulang tahun raja ke-67. Ini adalah gelar yang belum dianugerahkan sejak Thailand menghapuskan monarki absolutnya pada tahun 1932. Sebelum memulai tugas permaisuri, Jenderal Sineenat lulus dari Army Nursing College pada tahun 2008. Ia sekarang menjadi anggota korps pengawal raja, dengan pangkat tersebut. jenderal besar.


Posisi permaisuri yang mulia, yang biasanya merujuk pada selir raja, terpisah dari posisi ratu. Gelar itu dipegang oleh Suthida Vajiralongkorn Na Ayudhya, mantan pramugari yang merupakan istri keempat raja. Ratu Suthida kemudian menjadi seorang jenderal dan membantu memerintahkan pengawal raja. Berita bahwa keduanya telah menikah dirilis tiga hari sebelum raja secara resmi dimahkotai pada bulan Mei.

Posting Komentar

0 Komentar