Ticker

6/recent/ticker-posts

ILO: Sejarah, Tujuan, Visi dan Misi Organisasi


ILO merupakan singkatan dari International Labour Organization atau dalam bahasa Indonesia disebut Organisasi Buruh Internasional. ILO adalah badan khusus pertama dan tertua dari PBB (1946), yang berdiri pada tahun 1919.


Organisasi Buruh Internasional ( ILO ) adalah sebuah badan PBB yang mandatnya untuk memajukan keadilan sosial dan ekonomi melalui penetapan standar perburuhan internasional.


Hingga kini, organisasi tertua ini telah memiliki 187 negara anggota dari 193 negara anggota di PBB. ILO berkantor pusat di Jenewa, Swiss, dengan sekitar 40 kantor lapangan di seluruh dunia, dan mempekerjakan sekitar 3.381 staf di 107 negara, 1.698 di antaranya bekerja dalam program dan proyek kerjasama teknis.


Sejarah ILO

ILO dibentuk sebagai bagian dari Perjanjian Versailles yang mengakhiri Perang Dunia I, untuk mencerminkan keyakinan bahwa perdamaian universal dan abadi hanya dapat dicapai jika didasarkan pada keadilan sosial.


Para pendiri ILO telah berkomitmen untuk memasyarakatkan kondisi kerja yang manusiawi serta memerangi ketidakadilan, penderitaan dan kemiskinan.


Selama Perang Dunia Pertama, gerakan buruh internasional mengusulkan program perlindungan yang komprehensif bagi kelas pekerja, yang dipahami sebagai kompensasi atas dukungan buruh selama perang.


Rekonstruksi pasca perang dan perlindungan serikat pekerja menjadi perhatian banyak negara selama dan segera setelah Perang Dunia I.


Tujuan ILO

Dari awal didirikannya Organisasi Buruh Internasional ini adalah untuk memerangi kemiskinan dan ketidakadilan yang dialami setelah perang dunia pertama. Dan dari situ para pendiri membuat kesepakatan perihal tujuan utama Organisasi Buruh Internasional ini.


Tujuan ILO adalah untuk mendorong pertumbuhan sosial dan ekonomi secara global. Dialog antara pemerintah dengan kedua "mitra sosial" ini akan mempromosikan pembentukan konsensus dan keterlibatan demokratis mereka di dunia kerja.


Visi dan Misi ILO

Visi: Mewujudkan pekerjaan yang layak untuk perempuan dan laki-laki.


Artinya, kondisi universal yang manusiawi untuk para pekerja sebagai sebuah ekspresi dari keadilan sosial dan kondisi damai antara bangsa-bangsa.


Misi: Mempromosikan keadilan sosial serta menghargai dan mengakui hak-hak asasi manusia dan buruh secara internasional. Hal itu merupakan tindak lanjut dari misi para pendirinya, yakni mewujudkan perdamaian buruh yang dipandang penting untuk kemakmuran bersama.


Direktur Jenderal ILO

Pada bulan Oktober 2022 akan ada pergantian direktur jendral ILO, dari masa kepemimpinan Guy Ryder yang telah menjabat selama dua periode (satu periode lima tahun) ke pemimpinan Gilbert Fossoun Houngbo yang telah terpilih pada 25 Maret 2022 lalu.


Gilbert Fossoun Houngbo akan menjadi direktur jenderal ILO pertama yang berasal dari Afrika. Berikut daftar nama direktur jenderal ILO besarta asal dan masa jabatannya.


1. Albert Thomas, berasal dari Perancis dengan masa jabatan 1919 – 1932

2. Harold Butler, berasal dari Britania Raya dengan masa jabatan 1932 – 1938

3. John G. Winant, berasal dari Amerika Serikat dengan masa jabatan 1939 – 1941

4. Edward J. Phelan, berasal dari Irlandia dengan masa jabatan 1941 – 1948

5. David A. Morse, berasal dari Amerika Serikat dengan masa jabatan 1948 – 1970

6. Clarence Wilfred Jenks, berasal dari Britania Raya dengan masa jabatan 1970 – 1973

7. Francis Blanchard, berasal dari Perancis dengan masa jabatan 1974 – 1989

8. Michel Hansenne, berasal dari Belgium dengan masa jabatan 1989 – 1999

9. Juan Somavia, berasal dari Chili dengan masa jabatan 1999 – 2012

10. Guy Ryder, berasal dari Britania Raya dengan masa jabatan 2012 – 2022

11. Gilbert Hongbo, berasal dari Afrika dengan masa jabatan 2022

Posting Komentar

0 Komentar